PONOROGO – Bencana banjir bandang yang melanda Desa Lengkong masih segar
dalam ingatan warga. Banjir bandang tidak hanya merusak fasilitas umum seperti
jalan dan fasilitas lainnya, tapi juga menyisakan kerugian bagi warga yang
harta bendanya ikut hanyut dalam deras arus banjir bandang.
Pun demikian, banjir bandang yang terjadi juga ikut merusak sawah dan
ladang milik warga. Hanya keikhlasan dan kesabaran yang menjadi semangat warga
untuk mulai bangkit dan menata kembali desa mereka.
Khi Demang Mariyono serya Priyadi selaku Sekretaris Desa, dua tokoh yang
paling berperan dalam mengembalikan mental dan semangat warga Lengkong. Dengan
koordinasi sat arah yang dilandasi oleh rasa gotong royong, mulailah dibangun
kembali desa yang memiliki jumlah penduduk mencapai 2.776 jiwa yang tersebar di
4 Kamituan dan 18 wilayah RT ini.
Tokoh pemuda dan masyarakat dilibatkan secara langsung. Terlebih dengan
anggaran dana desa tahun 2016 lalu yang langsung dimanfaatkan untuk membangun
talud di 2 titik, drainase, rabat jalan desa, pengaspalan jalan 3 titik, rehab
kantor desa serta pavingisasi.
Priyadi menambahkan, tahun 2017 anggaran desa yang turun juga dialokasikan
untuk pembangunan talud 2 titik, drainase 1 titik, pengaspalan jalan 2 titik,
saluran irigasi pertanian 2 titik, pembangunan gedung serba guna, lapangan
desa, poskamling dan tak ketinggalan pembangunan gedung TK dan pemberian modal
lewat BUMDes.
“Semua program sudah melalui musyawarah dan disetujui BPGDesa,” katanya
menambahkan.
Sementara itu, Khi Demang Mariyono diakhir wawancara, menyampaikan rasa
terima kasihnya kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Lengkong yang terus
bergotong royong bersama membangun desa.
“Karena jelas, kami hanya perankat desa yang tugasnya hanya melayani apa
yang menjadi kebutuhan warga,” kata pria yang dikenal akrab di kalangan media
ini, menutup perbincangan. (PAN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar