Sabtu, 28 Oktober 2017

Desa Karangjati Gunakan Dana Desa Untuk Pembangunan.



       
Laporan : Margono
Wartawan Tabloid Suara desa

  NGAWI -  Desa Karangjati Adalah Desa poros yang berada disebelah barat kantor Kecamatan Karangjati kurang lebih 250 mtr ke arah barat. Desa Karangjati terbagi 2 Dusun Bangon dan Karangjati dengan jumlah penduduk 3858 jiwa sedangkan luas wilayah 249.114 Ha.

  Pembangunan TPT maupun Drainase terletak di Jln. Salak menelan biaya yang bersumber dari Dana Desa Rp. 252.000.000 dengan volume 0.30 x 0.80 x 265 mt untuk TPT sedangkan 0.30 x 0.75 x 234 Mt untuk Pembangunan Drainase.

  Jln. Salak ini memang harus ada Drainasenya karena untuk mengurangi penggembungan air dari rumah - rumah ke saluran induk sebelah selatan terang SUMINI Kades Karangjati. Sedangkan sebelah timur ini kami ( Kades ) talud supaya tidak longsor ke sawah penduduk tambah SUMINI.
  Ditambakan keterangan Riyan selaku ketua TPK bahwa Desa Karangjati akan berfokus pada infrastruktur terutama rijit jalan piros biar menjadikan Desa percontohan dalam Pembangunan di Kecamatan Karangjati ini.

  Dana APBN yang disalurkan ke tiap Desa sangat bermanfaat untuk perkembangan perekonomian dan Pembangunan yang dapat dinikmati  langsung masyarakat Desa. ( Adv/ mrg )



HAUL K.R.M.A. MERTONAGORO




Laporan : Sapuan
Wartawan Suara Desa
           PONOROGO -  Keluarga keturunan ke 6 dari mantan bupati Ponorogo (K.R.M.A. Martonagoro) pada hari ahad (08/10/2017) telah mengadakan do'a bersama dalam rangka haul K.R.M.A. Martonagoro yang ke 163.
             Disampaikan oleh Subagyo suami dari RA. Endang Suprapti bahwa "acara ini diselenggarakan untuk mengirim do'a kepada para leluhur semuanya yang kebetulan bertepatan dengan haul K.R.M.A. Martonagoro yang dulu pernah menjabat bupati di Ponorogo pada tahun1837 - 1854." ungkap Subagyo.
Subagyo juga menambahkan "acara ini merupakan acara tahunan yang dikehendaki oleh istri saya (RA. Endang Suprapti) sebagai keturunan ke 6 dari K.R.M.A. Mertonagoro." Tambah Subagyo.
              Setelah acara do'a bersama selesai para tamu undangan, ketika mau pulang dikasih kenang-kenangan bibit tanaman buah blimbing untuk dibawa pulang dan ditanam di pekarangan rumahnya. Para tamu undangan nampak senang dengan acara tersebut. Hal ini bisa dilihat dengan adanya para tamu undangan yang sibuk untuk memilih bibit yang di anggap baik baginya.
               Ketika di konfirmasi via telepon RA. Endang Suprapti memyampaikan bahwa, "sengaja membuat acara tersebut, disamping kirim do"a untuk para leluhur khususnya untuk eyang K.R.M.A. Mertonagoro,  juga ingin mengajak agar masyarakat mau melestarikan lingkungan dengan cara menanam pohon, khususnya buah-buahan. Mungkin dengan cara itu bisa membantu untuk melistarikan alam dan nantinya akan dikenal sebagai desa penghasil buah-buahan yang harapannya bisa sebagai tambahan sumber pendapatan ekonomi masyarakat." ungkap RA. Endang Suprapti.

Pemerintah Desa Ngraket Mengadakan Study bandung ke Magelang Untuk Meningkatkan SDM Masyarakatnya.







Laporan : Sapuan
Wartawan Tabloid Suara desa

PONOROGO - Mengingat pentingnya pemberdayaan masyarakat dan merupakan hal yang wajib untuk dilakukan, karena mengingat pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang demikian pesatnya belakangan ini, akan sangat mempengaruhi kemampuan tiap individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu pada hari selasa (10/10/2017) pemerintah desa Ngraket, kec. Balong, kab. Ponorogo, Jawa Timur telah mengadakan study banding dan pelatihan pertanian dsn perkebunan di wilayah Magelang yang tepatnya di CV. TANI MANDIRI di desa salaman, kec. Salaman, kab. Magelang, Jawa Tengah.

Study banding dan pelatihan yang di ikutu oleh kepala desa beserta perangkat, juga pemuda dan tokoh masyarakat itu, di Di CV. TANI MANDIRI diberikan materi dan praktek cara pembuatan bibit berbagai tanaman buah-buahan, cara penanaman dan perawatannya. Para peserta pun nampak semangat dan antusias yang tinggi untuk mengikuti pelatihan tersebut. Hal ini bisa kits lehat, dengan banyaknya peserta yang membeli bibit tanaman buah-buahan yang akan di jadikan indukan di tempat masing-masing.

Disampaikan oleh kepala desa Ngraket (Muhammad Yusuf) dalam sambutannya bahwa, " Pemberdayaan masyarakat adalah merupakan proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apa bila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi". Unuk itu Muhammad Yusuf berharap setelah adanya study banding dan pelatihan ini mantinya masyarakat desa Ngraket bisa mengembangkan ilmunya didalam kehidupan sehari-hari, seingga bisa untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.   

Kamis, 12 Oktober 2017

Kedung Banteng, Desa Luas Yang Mulai Tertata



PONOROGO – Ketika dikunjungi awak media, beberapa waktu lalu, Ki Demang Sunaryo, kepala desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo, langsung membuka pembahasan tentang bekas lokalisasi dan perumahan Dinas Sosial yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan desa.
“Jika lokasi tersebut dialihfungsikan dan dijadikan gudang atau pabrik mungkin bisa menambah pendapatan desa yang akan membantu kami membangun perekonomian masyarakat,” pungkasnya.
Letak desa yang berada di utara dan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Magetan ini memang unik. Desa Kedung Banteng bisa dikatakan sebagai desa terluas dengan jumlah penduduk mencapai 5.095 jiwa yang tersebar di 4 wilayah kampung dan 38 RT.
“Karena luas desa inilah kami saat ini membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membangun jalan, terutatama fasilitas jalan untuk menunjang pertanian,” katanya lagi.
Bicara tentang pemanfaatan anggaran desa, Khi Demang Sunaryo menambahkan, pihaknya sudah memaksimalkan anggaran desa yang didapatkan. Diantaranya di bidang kesehatan, pihaknya membangun Polindes dan Posyandu di setiap Padukuhan. BUMDes dimanfaatkan dengan memberi modal sebesar 35 juta rupiah untuk kelompok ternak bebek petelur yang dikelola oleh 42 orang. “Yang jadi pe er bagi kami adalah renovasi 60 unit kios di pasar desa yang memang membutuhkan dana pemeliharaan,” katanya.
Sementara itu, Kartijo, selak Sekretaris Desa kepada awak media mengatakan, anggaran desa tahun 2016/2017 juga dialokasikan untuk pembangunan fasilitas fisik berupa, drainase, pengaspalan jalan, renovasi kantor desa serta belanja peralatan kantor untuk menunjang sumber daya manusia staf desa.
“Ke depan kami berharap ada tambahan bantuan dari pemerintah karena kondisi desa kami masih membutuhkan banyak sarana dan prasarana untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (PAN)

Desa Lengkong, Berbenah Sehabis Bencana Banjir Bandang




PONOROGO – Bencana banjir bandang yang melanda Desa Lengkong masih segar dalam ingatan warga. Banjir bandang tidak hanya merusak fasilitas umum seperti jalan dan fasilitas lainnya, tapi juga menyisakan kerugian bagi warga yang harta bendanya ikut hanyut dalam deras arus banjir bandang.
Pun demikian, banjir bandang yang terjadi juga ikut merusak sawah dan ladang milik warga. Hanya keikhlasan dan kesabaran yang menjadi semangat warga untuk mulai bangkit dan menata kembali desa mereka.
Khi Demang Mariyono serya Priyadi selaku Sekretaris Desa, dua tokoh yang paling berperan dalam mengembalikan mental dan semangat warga Lengkong. Dengan koordinasi sat arah yang dilandasi oleh rasa gotong royong, mulailah dibangun kembali desa yang memiliki jumlah penduduk mencapai 2.776 jiwa yang tersebar di 4 Kamituan dan 18 wilayah RT ini.
Tokoh pemuda dan masyarakat dilibatkan secara langsung. Terlebih dengan anggaran dana desa tahun 2016 lalu yang langsung dimanfaatkan untuk membangun talud di 2 titik, drainase, rabat jalan desa, pengaspalan jalan 3 titik, rehab kantor desa serta pavingisasi.
Priyadi menambahkan, tahun 2017 anggaran desa yang turun juga dialokasikan untuk pembangunan talud 2 titik, drainase 1 titik, pengaspalan jalan 2 titik, saluran irigasi pertanian 2 titik, pembangunan gedung serba guna, lapangan desa, poskamling dan tak ketinggalan pembangunan gedung TK dan pemberian modal lewat BUMDes.
“Semua program sudah melalui musyawarah dan disetujui BPGDesa,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Khi Demang Mariyono diakhir wawancara, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Lengkong yang terus bergotong royong bersama membangun desa.
“Karena jelas, kami hanya perankat desa yang tugasnya hanya melayani apa yang menjadi kebutuhan warga,” kata pria yang dikenal akrab di kalangan media ini, menutup perbincangan. (PAN)




Tak Terima Kalah, Massa Mengamuk Bentrok Dengan Polisi

Laporan - Abi Cris/Irwanto Wartawan SUARA DESA MAJALENGKA - Kepolisian Resor (POLRES) Majalengka gelar simulasi pemgamanan dal...