Minggu, 08 Oktober 2017

Desa Crabak "Deso Roso Kutho"



       

PONOROGO - Desa Crabak yang dulunya dikenal sebagai PATRABAKAN yang artinya penetapan atau tempat semedi, kini desa Crabak tumbuh dengan pesatnya dalam perkembangan pembangunannya. Sehingga ikon "Crabak deso rasa kutho" sangat tepat sekali.
          Pembangunan gapura Klono Sewandono Gandrung yang merupakan penggambaran cerita bahwa, pada jaman dulu Prabu Klono Sewandono pernah bertapa atau semedi di desa Crabak, sehingga ketemu dengan Dewi Songgo Langit. Kemudian Prabu Klono Sewandono melamar Dewi Songgo Langit. Pembangunan gapuro ini menambah megahnya tata desa Crabak bagaikan perkotaan.
          Desa Crabak juga baru saja melaksanakan bersih desa atau biasa disebut "sedekah bumi ".  Disampaikan oleh kepala desa Crabak (Danang Wijayanto) bahwa, " dengan bersih desa ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat dan nikmat yang selama ini dirasakan oleh masyarakat desa Crabak."  Danang Wijayanto berharap dengan bersih desa ini, segala sukar, sakit, susah masyarakat bisa terobati oleh Tuhan yang maha kuasa.
          Bersih desa yang sekaligus peresmian Gapura Klono Sewandono Gandrung ini diselenggarakan dengan berbagai rangkaian acara mulai hari kamis (05/10/2017 ) malam di selenggarakan istighosah dan do'a bersama, pada hari jumat (06/10/2017 ) sore dimeriahkan dengan pentas seni reog Ponorogo dari gruop reog  Singo Wijoyo. Pada malam harinya, pementasan seni Jaranan Thik Turonggo Seto. Pada hari sabtu (07/10/2017 ) sore digelar pentas seni gajah-gajahan Tri Manggolo dan malamnya dilanjut pagelaran wayang kulit dengan dalang ki Yatno Gondo Carito, mengambil lakon "Bimo Suci". Dan pada minggu paginya ditutup dengan Ruwatan.  (Gusti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tak Terima Kalah, Massa Mengamuk Bentrok Dengan Polisi

Laporan - Abi Cris/Irwanto Wartawan SUARA DESA MAJALENGKA - Kepolisian Resor (POLRES) Majalengka gelar simulasi pemgamanan dal...